Genetika Populasi

Genetika populasi merupakan salah satu cabang dari bidang keilmuan genetika yang
sudah lama muncul, namun di Indonesia termasuk bidang keilmuan yang jarang
dipelajari dan dengan demikian jarang pula buku referensinya. Begitu kurang dikenalnya
sehingga jarang sekali, atau bahkan tidak ada mata kuliah apalagi program studi yang
secara eksplisit menunjukkan identitasnya dengan nama Genetika Populasi. Berbeda
dengan ekologi populasi yang memiliki nasib lebih baik dan lebih dikenal.
Pada awal perkembangannya, bidang kajian genetika populasi lebih dikenal
sebagai ilmu murni atau teoritis yang hanya dikaji untuk keperluan pengembangan
ilmu. Penerapan prinsipnya hanya pada bidang evolusi. Sejak akhir abad 20 atau awal
abad 21, prinsip genetika populasi telah mulai diterapkan dalam bidang pengendalian
hama, sebagai alternatif pengendalian hama secara kimiawi. Selain pengendalian hama
tanaman juga diterapkan untuk mendekteksi penyebaran organisme vektor dan hama.
Penjelasan ilmiah tentang konsep genetika populasi dan penerapannya perlu
disebarluaskan, terutama di masyarakat Indonesia. Berdasarkan tujuan tersebut, saya
merasa perlu untuk menerbitkan buku referensi tentang Genetika Populasi, dan dengan
rahmat Allah saya telah berhasil menerbitkan buku referensi dengan judul “Genetika
Populasi”. Buku ini dapatlah dianggap sebagai semacan akar dalam peribahasa: Tiada
rotan akarpun berguna.
Untuk memahami isi buku ini, para pembaca harus memahami dasar-dasar Genetika
Transmisi lebih dahulu, yaitu genetika yang menjelaskan mekanisme pewarisan sifat
sebagaimana dikenalkan oleh Mendel. Selain itu juga untuk memahami isi buku ini
diperlukan pengetahuan dasar tentang statistik, yaitu parameter statistik dan cara
menghitungnya. Dalam buku ini memang ada perhitungan kuantitatif, namun semuanya
dapat dipahami dengan aljabar tingkat sekolah menengah. Seperti halnya Falconer, saya
dulu juga termasuk mahasiswa biologi pada umumnya yang tidak begitu suka dengan
matematika, sehingga semua perhitungan dalam buku ini dibuat sesederhana mungkin