Mangrove Lestari, Bumi Berseri

Penulis

Hery Purnobasuki
Universitas Airlangga
##plugins.pubIds.doi.readerDisplayName## https://doi.org/10.20473/aup.1070

Kata Kunci:

mangrove, botani

##submission.synopsis##

Kawasan hutan mangrove merupakan daerah penyangga antara ekosistem darat dan laut. Kawasan ini juga merupakan salah satu sumber daya alam yang berguna bagi kehidupan manusia. Itulah sebabnya sumber daya tumbuhan mangrove perlu dilindungi dan dilestarikan. Sementara ini sebagian besar masyarakat belum banyak menaruh perhatian terhadap keberadaan mangrove. Banyak fungsi dan manfaat tumbuhan mangrove yang perlu diinformasikan dan disosialisasikan pada masyarakat, demikian pula tentang faktor-faktor lingkungannya, biogegrafi, pengelolaan, tata guna, rehabilitasi, konservasi, pemanfaatan, dan eksploitasi. Masih ada gambaran yang kurang menyenangkan tentang mangrove, antara lain lahannya yang berawa (berlumpur dan becek), sehingga terbayang tempat sarang nyamuk dan penyakit belaka, banyak hewan yang berbahaya seperti buaya dan merupakan tempat yang sulit untuk perjalanan kaki. Padahal masih lebih banyak manfaatnya daripada gambaran negativ tersebut. Untuk itu perlu informasi yang lebih jelas tentang mangrove dengan berbagai aspek yang terkait.   Untuk menambah khasanah pengetahuan tentang mangrove, maka penulis mencoba untuk menulis tentang beberapa aspek yang terkait dengan mangrove. Buku ini disusun berdasarkan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan, kompilasi dan telaah dari berbagai pustaka yang terkait. Semoga buku ini dapat menjadi pegangan praktis dan memadai bagi para praktisi lingkungan, pengusaha, pemerintah daerah setempat, mahasiswa dan masyarakat luas yang berminat dalam mempelajari mangrove.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Abdullah, A., Suwelo, S., Yunia, C. & S. Manan. 1990. Ke arah penatagunaan hutan mangrove. Duta Rimba 117-118/XVI/1990. Jakarta.

Affandi. M. 1996. Produksi dan laju penghancuran serasah di hutan mangrove alami dan binaan Cilacap Jawa Tengah. Tesis Magister Sains (Biologi). Institut Teknologi Bandung.

Aksornkoae, S. 1993. Ecology and management of mangrove. IUCN Bangkok.

Anonim. 1991. Environmental evaluation of coastal zone. Asian Development Bank.

Anonim. 1994. Pengelolaan hutan mangrove dengan pendekatan social ekonomi pada masyarakat desa di pesisir pulau Jawa. Divisi Pembinaan Hutan Perum PERHUTANI. Jakarta.

Anonim. 1995. Menuju kelestarian hutan mangrove. BAPELDADA Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur & Aus AID PCI Project. Surabaya.

Ariel, E.L. & S.C. Snedaker. 1974. The ecology of mangrove. Ann. Rev. Ecol. Sys. 5: 39-64.

Arifin, K. 1998. Kelimpahan dan tingkat penyebaran burung-burung air Ardeidae di kawasan pantai Timur Surabaya. SKRIPSI jurusan Biologi FMIPA Universitas Airlangga. Surabaya.

Bachagic, A. & M. Indrawan. 1993. Hutan mangrove lahan basah yang kaya raya. Warta Konservasi Lahan Basah 2(1): 15-20

Bandaranayake, W.M. 1998. Traditional and medical uses of mangroves. Mangroves and Salt Marshes 2: 133-148.

Balan, S.V. 1998. The terrestrial mangrove birds of Java. Simposium on mangrove management: its ecological and economic considerations.Bogor.

Burbridge, P. 1982. Management of mangrove exploitation in Indonesia. Applied Geography 2: 30-36.

Brown, M.S. 1984. Mangrove leaf litter production and dynamic. In : Snedaker, S.C. and Snedaker, J.G. (Eds.). The mangrove ecosystems: research methods. Unesco. P. 231-238.

Chapman, V.J. 1976. Mangrove vegetation, J. Cramer, Vaduz.

Clough, B.F. 1986. Factors regulating mangroves ecosystem primary productivity. Workshop on Mangrove Ecosystem Dynamics. UNDP/UNESCO.

Correll, D.S., B.G.Schubert, H.S. Gentry and W.D. Hawley. 1955. The search for plant precursors of cortisone. Economic Botany 52: 307-375.

Giesen, W.W. 1993. Indonesia’s mangroves: an update on remaining area and main management issues. AWB. Bogor.

Hadipurnomo. 1995. Fungsi dan manfaat mangrove di dalam mintakat pantai (“coatal zone”). Duta Rimba edisi Maret-April 177-178/XXI/1995. Jakarta.

Hutching, P. & P. Saenger. 1987. Ecology of mangrove. Aust. Eco. Series. University of Queensland Press. St. Lucia. Queensland.

Kokpol, U., V. Chittawong, and H.D. Millis. 1984. Chemical constituents of the roots of Acanthus illicifolius. Journal of Natural Products 49: 355-356.

MacNae, W. 1968. A general account of the fauna and flora of mangrove swamps and forests in the Indo-West Pacific region. Adv. Mar. Biol. 6: 73-270

Mahato, S.B., S.K. Sarkar and G. Poddar. 1988. Triterpenoid saponin. Phytochemistry 27: 3037-3067.

Noor, Y.R. 1994. Mangrove Indonesia, pelabuhan bagi keanekaragaman hayati: evaluasi keberadaan saat ini. Proc. Seminar Nasional V ekosistem Mangrove. Universitas Jember, Jawa Timur.

Nybakken, J.W. 1982. Marine biology: an ecological approach. (Eidman et al., 1986, alih bahasa). Biologi Laut: suatu pendekatan ekologis. PT Gramedia. Jakarta. P. 363-375.

Prasetyo, B. 1998. Biodiversitas burung rawa migrant di pantai Timur Surabaya. SKRIPSI Jurusan Biologi FMIPA Universitas Airlangga. Surabaya.

Purnobasuki, H. 2004a. Potensi mangrove sebagai tanaman obat. Biota IX(2): 125-126.

Purnobasuki, H. 2004b. Functional anatomy of air conducting network in root system of mangrove plants. Doctoral Thesis. Tohoku University Japan.

Purnobasuki, H. & Suzuki, M. 2004a. Root system architecture and gravity perception of a mangrove plant, Sonneratia alba J. Smith. J. Plant Biol. 47(3): 236-243.

Purnobasuki, H. & Suzuki, M. 2004b. Aerenchyma formation and porosity in root of a mangrove plant, Sonneratia alba (Lythraceae). J. Plant Res. 117: 465-472.

Salim, E. 1986. Pengelolaan hutan mangrove berwawasan lingkungan. Pidato Pengarahan Diskusi Panel 27 Februari 1986 di Ciloto. Duta Rimba 135-136/XVII/1991. Jakarta.

Sanusi, H.S., Eidman, M., Koesoebiono, Abdurrahman, F., Andi, I., Yulianda, F., Kepel, R.C., & Budi, S.I. 1988. Fungsi hutan bakau sebagai zona penyangga kesuburan perairan pesisir Indonesia. Lap. Penelitian Fak. Perikanan IPB. P. 23-44.

Soerianegara, I. 1983. Kebijakan nasional hutan mangrove Indonesia (makalah pembahas). Proc. Seminar Strategi Nasional Pengelolaan Hutan Mangrove Indonesia. Yayasan Mangrove. Hal. 45-49.

Spalding, M.D., C. Ravilious and E.P. Green. 2001. World Atlas of Coral Reefs. University of California Press. Berkeley. USA.

Sugiarto & W. Ekariyono. 1996. Penghijauan pantai. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta.

Suyanto, Y. 1995. Partisipasi masyarakat dalam rehabilitasi hutan mangrove. Duta Rimba edisi Maret-April 177-178/XXI/1995. Jakarta

Tomlinson, P.B. 1986. The botany of mangrove. Cambridge tropical Biological Series. Cambridge University Press. Cambridge

Tosa, H., M. Iinuma, T. Tanaka, H. Nozaki, S. Ikeda, K. Tsutsui, M. Yamada and S. Fujimori. 1997. Inhibitory activity of xanthone derivatives isolated from some guttiferaeous plants against DNA topoisomerases I and II. Chemical and Pharmatceutical Bulletin (Tokyo) 45: 418-420.

Wiroatmodjo, P., Alrasyid, H., Salim, S., Mulia, F. & S. Meity. 1993. Pemanfaatan dan rehabilitasi hutan mangrove Indonesia. Proc. Seminar Strategi Nasional Pengelolaan Hutan mangrove Indonesia. Yayasan Mangrove. Jakarta.

BISAC

  • SCI008000 Science / Life Sciences / Biology

##catalog.published##

July 23, 2024

##series.series##

##catalog.categories##