PENGEMBANGAN BIOINSEKTISIDA MIKROBIAL: Dari Tahap Eksplorasi Menuju Tahap Aplikasi

Penulis

Salamun Salamun
UNIVERSITAS AIRLANGGA
##plugins.pubIds.doi.readerDisplayName## https://doi.org/10.20473/aup.1040

Kata Kunci:

bioinsektisida, mikrobial, eksplorasi, aplikasi,

##submission.synopsis##

Setelah membaca dan mencermati buku ini, pembaca akan dapat mengembangkan bioinsektisida mikrobial melalui tahapan eksplorasi bahan hayati mikrobial dari tempat alamiah menuju tahap aplikasinya di lapangan. Secara rinci, setelah membaca buku ini, pembaca akan dapat melakukan tahap eksplorasi diteruskan menuju tahap aplikasi, yaitu:
1. Melakukan pengambilan sampel mikroba di lapangan dan dapat menentukan titik koordinat tempat pengambilan sampel dari lapangan.
2. Melakukan isolasi bakteri entomopatogen Bacillus sp. yang berpotensi sebagai biolarvasida terhadap larva A. Aegypti.
3. Melakukan uji potensi entomopatogen Bacillus sp. hasil isolasi dari lapangan.
4. Melakukan karakterisasi morfologis dan fisiologis entomopatogen Bacillus sp. hasil isolasi dari lapangan.
5. Menentukan nama spesies dan posisi kekerabatan genetik entomopatogen Bacillus sp. yang potensial hasil isolasi dari lapangan.
6. Menetapkan kekuatan toksisitas dengan cara uji hayati entomopatogen Bacillus sp. yang paling potensial terhadap larva A. aegypti.
7. Mendeteksi gen penyandi toksin Cry entomopatogen Bacillus sp. yang paling potensial terhadap larva A. aegypti.
8. Mendeteksi struktur inklusi paraspora toksin Cry entomopatogen Bacillus sp. yang paling potensial terhadap larva A. aegypti.
9. Mendeteksi aktivitas hemolitik metabolit sekunder yang dihasilkan pada fase vegetatif entomopatogen Bacillus sp. yang paling potensial terhadap larva A. aegypti.
Menentukan kemampuan bertahan toksisitas entomopatogen Bacillus sp. yang paling potensial untuk dikembangkan sebagai bioinsektisida di tempat perindukan nyamuk A. aegypti, dilihat dari mortalitas larva uji (%) pada minggu ke-1, 2, 3, dst.
Menentukan keamanan biologis entomopatogen Bacillus sp. yang paling potensial untuk dikembangkan sebagai bioinsektisida di tempat perindukan nyamuk A. aegypti terhadap non-target, yaitu mendeteksi respons inflamasi pada kulit hewan uji mencit dan keamanannya pada ikan hias.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Aboul-Soud, M.A.M., M.Z. Al-Amri, A. Kumar, Y.A. Al-Sheikh, A.E. Ashour, T.A. El-Kersh, 2019. Specific Cytotoxic Effects of Paraspora Crystal Proteins Isolated from Native Saudi Arabian Bacillus thuringiensis Strains against Cervical Cancer Cells. Molecules, 24,506:1-16

Adeniji, A.A., D.T. Loots, O.O. Babalola, 2019. Bacillus velezensis: Phylogeni, Useful Applications, and Avenues for Exploitation. Appl. Microb. Biotech., 103:3669-3682

Ahmed, A.H., G.S. Ali., M.U. Abdul-Rouf, 2015. Isolation, Characterization and Molecular Identification of Bacillus thuringiensis Alex-13 Isolated from Egypt Against Spodoptera littoralis. International Journal of Microbiology and Applied Science, 2(20):34-44.

Ammouneh, H, M. Harba, E. Idris, H. Makee, 2011. Isolation and Characterization of Native Bacillus thuringiensis Isolates from Syrian Soil and Testing of Their Insecticidal Activities against Some Insect Pests. Turk. J. Agric. For., 35: 421-431

Bacon, C.W. and D.M. Hinton, 2002. Endophytic and Biological Control Potential of Bacillus mojavensis and Related Species. Biological Control, 23, 274–284

Unduhan

##catalog.published##

February 13, 2024

##series.series##