Norma Maskulinitas pada Masa Orde Baru: Membaca Sastra Anak dan Remaja Indonesia dalam Perspektif Kajian Maskulinitas

Authors

Dra. Nur Wulan, M.A., Ph.D.
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Direktorat Inovasi Pengembangan dan Pendidikan
universitas airlangga

Keywords:

maskulinitas, sastra anak , sastra indonesia, orde baru

Synopsis

Buku berjudul Norma Maskulinitas Pada Masa Orde Baru: Membaca Sastra Anak dan Remaja Indonesia Dalam Perspektif Kajian Maskulinitas ini lahir dari keprihatinan saya terhadap minimnya kajian tentang maskulinitas dan sastra anak Indonesia. Studi sastra anak di Indonesia masih belum berkembang dengan baik. Selain karena disebabkan oleh masih minimnya buku dan bacaan anak yang berkualitas di Indonesia, perbincangan seputar sastra untuk anak dan pembaca muda di negeri ini masih sering dikaitkan dengan aspek pedagogis. Sastra untuk anak dan remaja masih dianggap sebagai sarana yang paling ampuh untuk memperkenalkan nilai-nilai yang dianggap baik dalam masyarakat. Hal ini menyebabkan terabaikannya unsur-unsur lain yang sama pentingnya untuk meningkatkan imajinasi pembacanya, misalnya unsur fantasi dan imajinasi yang kuat.

Sementara itu, kajian tentang maskulinitas juga merupakan kajian yang sepi peminat dalam studi jender di Indonesia. Studi jender dalam dunia akademik internasional maupun di Indonesia masih didominasi oleh studi tentang perempuan. Ini patut disayangkan, karena laki-laki justru memiliki peran kunci dalam pembentukan tatanan jender yang setara. Studi yang telah saya lakukan ini saya harap bisa memberi kontribusi kecil terhadap pemahaman kita tentang maskulinitas Indonesia. Semakin banyak studi yang dilakukan tentang norma kelelakian Indonesia akan semakin bagus untuk menyadarkan masyarakat bahwa maskulinitas itu beragam dan tidak harus selalu dikaitkan dengan kekuatan fisik dan dominasi.

Pembentukan norma maskulinitas dalam suatu masyarakat sangat bergantung pada konteks sosial, budaya, dan politik dari masyarakat tersebut. Oleh karena itu, meneliti norma maskulinitas yang tercermin dalam sastra anak dan remaja di suatu periode sejarah penting di Indonesia akan memberi kita banyak pengetahuan tentang bentuk maskulinitas seperti apa yang dibayangkan dan dikonstruksi dalam periode tersebut. Masa Orde Baru dipilih sebagai latar sejarah dalam buku ini, karena periode ini adalah periode politik terpanjang sesudah penjajahan Belanda. Rezim ini juga sangat kuat dalam membentuk budaya kepatuhan di Indonesia.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anderson, Benedict R.O’G. 1972. The Idea of Power in the Javanese Culture. In Culture and Politics in Indonesia, edited by C. Holt. Ithaca: Cornell University Press.

Aries, Philippe. 1962. Centuries of Childhood: a Social History of Family Life. London: Jonathan Cape.

Arkobusono, Haryanto. 1982. Penjelajahan di Bumi Situbaru. Jakarta: PN Balai Pustaka.

Aspinall, E. 1995. Students and the Military: Regime Friction and Civilian Dissent in the Late Suharto Period. Indonesia 59 (April 1995):21-44.

Atmowiloto, Arswendo. 1982a. Jendral Poen, Imung. Jakarta: Gramedia

Atmowiloto, Arswendo. 1982b. Ke Mana Pipin Pergi?, Imung. Jakarta: Gramedia

Atmowiloto, Arswendo. 1985. Hari Terakhir Imung, Imung. Jakarta: Gramedia.

Baulch, Emma. 1996. Punks, Rastas and Headbangers: Bali’s Generation X Inside Indonesia (48):23-25.

Brenner, Suzanne. 1999. On the Public Intimacy of the New Order: Images of Women in the Popular Indonesian Print Media. Indonesia (67):13-37.

Budiman, Arief. 1978. The Student Movement in Indonesia: a Study of the Relationship between Culture and Structure. Asian Survey 18 (6):609-625.

Chalmers, Ian. 1997. Rolling Back Democracy in the late Soeharto Era: Some Implications for Indonesia’s Political Culture. Asian Studies Review 21 (2-3):53-66.

Chambert-Loir, Henri. 1984. Those Who Speak Prokem. Indonesia 37:105-117.

Clarke, John, Stuart Hall, Tony Jefferson, and Brian Roberts. 2006. Subcultures, Cultures and Class. In Resistance Through Rituals: Youth Subcultures in Post-War Britain, edited by S. Hall and T. Jefferson. New York: Routledge.

Djokolelono. 1972. Genderang Perang Dari Wamena. Jakarta: Pustaka Jaya.

———. 1973a. Peristiwa di Palungloro. Jakarta: Pustaka Jaya.

———. 1973b. Rahasia di Balik Lukisan. Jakarta: Pustaka Jaya.

———. 1974. Rini Diculik. Jakarta: Pustaka Jaya.

———. 1977. Astrid dan Bandit. Jakarta: Pustaka Jaya.

Esha, Teguh. 1978. Ali Topan Detektip Partikelir. Jakarta: Penerbit Cypress

Frederick, William H. 1982. Rhoma Irama and the Dangdut Style: Aspects of Contemporary Indonesian Popular Culture. Indonesia 34 (October 1982):103-130.

Gong, Gola. 1990a [1989]. Avonturir, Balada Si Roy. Jakarta: Gramedia.

———. 1990b [1989]. Joe, Balada Si Roy. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Published

March 22, 2024

Details about the available publication format: Preview

Preview

Physical Dimensions