Kisah Anak Kampung Surabaya

Sejak lama saya ingin menulis buku tentang
pengalaman pribadi saya sebagai anak kampung
Kota Surabaya periode tahun 1950–1970-an (di
bab terakhir buku ini saya tulis pengalaman saya menjadi
mahasiswa FE UNAIR tahun 1970-an dan pengurus Ikatan
Alumni FE UNAIR dan UNAIR sampai periode tahun
2000-an). Tentu tulisan pengalaman ini fokusnya pada
kejadian-kejadian di Kota Surabaya dalam rentang periode
di atas. Kalau buku ini mengisahkan kehidupan saya, itu
hanyalah latar belakang dari kisah yang saya alami, tetapi
sebenarnya di dalam buku ini saya memasukkan informasi
yang menyangkut tentang dinamika Kota Surabaya, sosiologis
masyarakat kampung, sejarah kota, hubungan antar ras,
kejadian politik, budaya masyarakat kampung, dan ekonomi
negara yang berpengaruh di Surabaya dan sekelumit sejarah
tentang militer Indonesia—mengingat Kota Surabaya
merupakan basis atau Pangkalan Utama TNI Angkatan
Laut, juga tentang kondisi kota Surabaya pada saat adanya
Konfrontasi dengan Malaysia, Perebutan Irian Barat, kejadian G30S dan sekelumit dinamika kehidupan di lingkungan
Universitas Airlangga tempat saya menimba ilmu.
Pada awalnya saya ragu untuk menulis pengalaman
saya ini, karena tulisan dalam buku ini tentu berdasarkan
pengalaman pribadi, dan itu bisa bersifat subjektif karena
tergantung pada kekuatan daya ingat saya. Oleh sebab
itu, saya berusaha memakai rujukan sejarah dari berbagai
referensi tentang kondisi Surabaya pada periode tersebut.