Filologi Biblikal dan Kritik Historis: Ishmael dan Identitas Kearaban

Saat ini, sikap umat Kristiani terhadap ketokohan Ishmael memang
belum bergeser dari trauma sejarah. Sedikit sekali di antara umat Kristiani
yang menyadari bahwa ALLAH telah menyampaikan janji-janji nubuat yang
amat agung kepada Ishmael, meskipun hingga kini tokoh ini dipandang
sangat kontroversial di kalangan umat Kristiani itu sendiri. Bahkan,
kehadiran sosoknya pun di dalam Alkitab (Bible) amat dibenci akibat
ketidaktahuan nas kitab suci yang sebenarnya. Apalagi adanya bias teologi
Barat dalam perspektif politisasi tafsir evangelikal terhadap Ishmael yang
selalu didakwa sebagai sang keledai liar berdasarkan asumsi nas ayat suci.
Tema mengenai ketokohan Ishmael dalam buku ini sebenarnya
hasil refleksi pergumulan iman dan kegelisahan intelektual saya sejak
lama, yang selalu membayangi kehidupan kerohanian saya sebagai
seorang akademisi kampus. Namun kini, batin saya mulai terpuaskan dan
tercerahkan serta memperoleh pemahaman baru untuk memahami sosok
Ishmael dalam perspektif Alkitab dan kekristenan karena campur tangan
Tuhan. Perubahan perspektif saya yang amat drastis mengenai sang tokoh
Ishmael ini semakin mengkristal serta memperoleh jawaban saat penulis
mulai meriset dokumen-dokumen Ibrani. Oleh karena itulah penulis ingin menghadiahkan temuan-temuan terkait tema ketokohan Ishmael itu kepada
para pembaca.