RENAISANS ISLAM: Pemikiran Dr. Muhammad Najib

Authors

Prof. Dr. Muhamad Nafik Hadi Ryandono, S.E., M.Si.
Universitas Airlangga
Budi Puryanto

Keywords:

pemikiran, tokoh, Muhammad Najib, Renaissance of Islam

Synopsis

Dalam berbagai kesempatan, Dr. Muhammad Najib yang saat ini bertugas sebagai Duta Besar RI untuk Spanyol dan UNWTO (Unit- ed Nations World Tourism Organization) atau organisasi PBB yang

mengurusi wisata, selalu menggelorakan Kebangkitan Islam (Renais- sance of Islam). Jejak gagasannya bisa dilacak di berbagai sumber, yakni berbagai bukunya maupun tulisan yang tersebar di berbagai media.

Menurutnya, warisan Islam besar sekali. Bahkan, tak ternilai harganya, khususnya pada masa keemasan kekuasaan Islam di wilayah Andalusia, orang Eropa menyebutnya wilayah Iberia. Saat ini wilayah tersebut menjadi negara Spanyol dan Portugal. Dia mengemukakan, warisan Islam yang memengaruhi Eropa pada masa itu dapat dipilah dalam tiga bidang utama.

Pertama, di bidang sains, teknologi, dan seni atau arsitektur. Para ilmuwan Muslim menunjukkan kesungguhannya dalam mengembangkan ilmu melalui riset, penerjemahan naskah-naskah asing, diskusi dan seminar, serta menulis karya-karya ilmiah. Jumlahnya tak terhitung, saking banyaknya ilmuwan pada masa itu. Masing-masing mewakili disiplin ilmu tersendiri, bahkan banyak cabang ilmu baru yang belum dikenal sebelumnya.

Misalnya, Ibnu Sina yang mengembangkan metode pengobatan baru yang dikenal di dunia kedokteran sekarang ini. Dia juga merintis rumah sakit, tempat pasien dirawat, diobati, dan disembuhkan. Pada masa itu, umumnya orang sakit diobati di rumah masing-masing. Sang tabib atau ahli pengobatan tradisional datang ke rumah pasien.

Lalu, Al-Khawarizmi mengembangkan cabang matematika Aljabar yang sama sekali baru pada zaman itu. Prinsipnya menggunakan persamaan matematika untuk memecahkan masalah yang dihadapi manusia sehari- hari. Kemudian, dia memodifikasi angka Arab dan membuat notasi baru angka nol (0) yang belum dikenal sebelumnya. Angka Romawi perlahan ditinggalkan. Berkat angka-angka ini, ilmu matematika mengalami revolusi. Algoritma (mengambil nama Al-Khawarizmi) tidak mungkin ditemukan tanpa angka-angka tersebut. Tanpa algoritma, bagaimana bahasa komputer (coding) dituliskan?

Dr. Muhammad Najib memberikan contoh lain yang merupakan pelopor dalam ilmu sosial, peletak dasar liberalisme, yakni Ibnu Rusyd atau di Eropa dikenal sebagai Averroes. Saat itu kejumudan berpikir melanda di seluruh Eropa. Ibnu Rusyd dengan lantangnya menganjurkan kebebasan berpikir dan kebebasan berpendapat untuk menemukan kebenaran. Perbedaan tidak dilarang, sebaliknya, Ibnu Rusyd menganjurkan untuk berani berbeda pandangan demi membela kebenaran yang diyakini.

Tentu saja hal ini membuat Eropa gempar. Ledakan pendapat Ibnu Rusyd seperti “bom nuklir”, membangunkan generasi muda Eropa dari tidur panjangnya. Dampaknya, berbondong-bondong pelajar dan mahasiswa Eropa datang ke Andalusia untuk belajar kepadanya dan kepada ilmuwan-ilmuwan Muslim lainnya. “Api Islam menerangi kegelapan Eropa. Dalam waktu 200-300 tahun, Eropa bangkit, yang ditandai dengan Revolusi Industri di Inggris dan Revolusi Sosial di Prancis,” ungkap Dr. Muhammad Najib.

Saat menjalankan tugas negara sebagai Duta Besar, Dr. Muhammad Najib merasakan dalam pertemuan dengan berbagai kalangan, orang-orang Spanyol dan Eropa pada umumnya mengakui sumbangan penting Islam dan sangat menghargainya. Misalnya, di bidang arsitektur bangunan, beberapa istana indah  seperti Alhambra, Alcazar, Cordoba, dan lainnya telah menorehkan jejak khas arsitektur Islam, baik dalam struktur bangunan, desain ruang kamar, maupun pembuatan taman. Arsitektur Islam yang membawa konsep “menurunkan keindahan surga ke bumi”, membawa spirit keindahan surga, seperti yang digambarkan dalam Al-  Qur'an

Konsep arsitektur Islam yang “religius” tersebut, kata Muhammad Najib, membuat kerajaan-kerajaan lain di luar Islam terkagum-kagum. Bahkan, kekaguman itu masih terus berlangsung sampai sekarang, saat melihat keindahan, kemegahan, serta kekuatan bangunan yang mampu bertahan hingga ratusan tahun.

Kedua, di bidang pemerintahan. Kekuasaan Islam mewariskan sistem pemerintahan meritokrasi, yakni menempatkan para ahli, profesional, cerdik, dan pandai di pemerintahan tanpa melihat agama, bangsa, suku bangsa, serta ras atau warna kulit. Maka, saat itu para ahli dan cerdik cendekia dari kalangan Katolik dan Yahudi, serta agama lainnya, banyak yang direkrut dalam pemerintahan kekuasaan Islam. Sistem meritokrasi tersebut hingga kini diterapkan dalam pemerintahan di negara-negara maju.

Ketiga, hubungan sosial yang toleran, egaliter, penuh kedamaian, dan saling menghargai. Hubungan sosial ini masih terasa dampaknya di Spanyol, di mana selama hampir 800 tahun umat Islam berkuasa di wilayah itu. Di Spanyol saat ini, menurut Muhammad Najib, hubungan toleransi antarumat beragama, khususnya Katolik (mayoritas) dengan Islam dan Yahudi (minoritas) tetap terjaga dengan baik. Jejak toleransi ini tidak bisa dimungkiri merupakan warisan Islam. Di Eropa, wilayah Spanyol merupakan satu di antara negara yang memiliki rekam jejak toleransi yang bagus di antara tiga agama Abrahamic.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Al-Daffa', Ali Abdullah. 2017. The Muslim Contribution to Mathematics. London: Routledge

Library.

Al-Hassan, Ahmad Y. dan Donald Hill. 1987 Islamic Technology: An Ilustrated History. Cambridge:

Cambridge University Press.

Al-Hassan, Ahmad Y. dan Donald Hill. 1993. Teknologi dalam Sejarah Islam. Bandung: Mizan.

Al-Hassan, Ahmad Y. dan Donald Hill. 2006. Transfer of Islamic Technology to the West.

London: FSTC Limited.

Al-Hassani, Salim, dkk. 2017. 1001 Penemuan dan Fakta Memesona Peradaban Muslim. Jakarta:

Kepustakaan Populer Gramedia.

Al-Khalili, Jim. 2010. Pathfinders: The Golden Age of Arabic Scienc, New York: Penguin Press

Al-Khalili, Jim. 2011. The House of Wisdom: How Arabic Science Saved Ancient Knowledge

and Gave Us the Renaissance. New York: Penguin Press

Arsham, Hossein. Zero In Four Dimensions. Jurnal Johns Hopkins University

Asari, Hasan. 2013. Menyingkap Zaman Keemasan Islam, Bandung: Ciptapustaka, cet. III.

As-Sirjani, Raghib. 2019. Sumbangan Peradaban Islam pada Dunia. Jakarta: Pustaka Al Kautsar.

Ayyubi, N. Akmal. 2006. Contribution of Khwarazmi to Mathematics and Geography. London:

FSTC Limited

Baumgart, John K. 1989. Historical Topics for the Mathematics Classroom. Virginia: National

Council of Teachers of Mathematics (NCTM).

Bloom, Jonathan dan Sheila Blair. 2017. Early Islamic Art and Architecture. Boston College:

Routledge Publisher.

Bloom, Jonathan dan Sheila Blair. 2017. Early Islamic Art and Architecture. Oxfordshire: Routledge

Publisher.

Dallal, Ahmad, Sains Kedokteran dan Teknologi, dalam Sains-Sains Islam, ed. John L. Esposito.

terj. M. Khoirul Anam. Jakarta 2004: Inisiasi Press

Ericksen, Marlene. 2000. Healing With Aromatherapy. New York: McGraw-Hill.

BISAC

  • BIO009000 Biography & Autobiography / Philosophers

Published

July 30, 2025