MANAJEMEN FLUOR ALBUS PADA WANITA

Authors

dr. Riska Wahyuningtyas, Sp.OG, M.Ked.Klin
Departemen Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga
dr. Gatut Hardianto, SpOG, Subsp Urogin RE
Dr.dr.Hari Paraton, SpOG, Subsp. Urogin RE
Prof. Dr.dr. Eighty Mardiyan Kurniawati, Sp.OG, Subsp. Urogin RE
dr. Tri Hastono Setyo Hadi, Sp.OG
dr. M. Dimas Abdi Putra, SpOG

Keywords:

Fluor albus, Wanita, keputihan

Synopsis

Keputihan adalah fenomena fisiologis yang sangat umum terjadi pada wanita, namun sering kali diabaikan atau disalahpahami. Banyak wanita yang merasa ragu untuk membahas hal ini, baik kepada teman, keluarga, maupun tenaga medis. Padahal, memahami keputihan dengan baik sangat penting untuk menjaga kesehatan dan mencegah masalah yang lebih serius.

Vaginitis adalah masalah yang sering terjadi pada wanita dari berbagai usia, dan sebagian besar wanita mengalami setidaknya satu episode penyakit ini sepanjang hidup mereka. Bakteri vaginosis, kandidiasis vulvovaginal, atau trikomoniasis dapat menyebabkan vaginitis.     Vaginosis bakterial menyumbang 10 hingga 30 persen dari kasus vaginitis infeksius pada wanita usia subur. Pada vaginosis bakterial, terjadi penurunan laktobasilus normal dan proliferasi Gardnerella vaginalis, Mycoplasma hominis, dan bakteri anaerob seperti Mobiluncus, Bacteroides, dan Peptostreptococcus. Diagnosis Vaginosis bacterial terdiri dari pemeriksaan fisik hingga pemeriksaan laboratorium mikroskopik.        

Sebanyak 75% wanita mengalami kondisi yang sangat umum yang dikenal sebagai kandidiasis vulvovaginal. Sekitar 40% hingga 50% dari wanita ini akan mengalami episode kedua, dan sekitar 5% akan mengalami kandidiasis vulvovaginal (VVC) berulang, yang didefinisikan sebagai setidaknya empat episode simtomatik yang diidentifikasi melalui kultur dalam waktu 12 bulan. Pada kandidiasis berulang ini perlu dipertimbangkan evaluasi faktor risiko seperti kondisi imunosupresi, faktor komorbid seperti diabetes mellitus, lupus, dan juga evaluasi spesies penyebab kandidia, oleh karena penyebab selaian Candida albicans dapat menyebakan keputihan yang lebih berat dan berulang.

Trichomonas vaginalis ada 1,8% pada wanita dan 0,5% pada pria berusia 18 hingga 59 tahun. Sebelum penelitian ini, prevalensi T. vaginalis di kalangan pria Amerika Serikat kurang dipahami karena masalah diagnostik. Diagnosis Trichomoniasis vagina ini dapat melalui tes mikroskopik dengan sensitivitas yang rendah maupun tes amplifikasi asam nukleat. Perlu dipertimbangan pengobatan pada pasangan seksual pada kasus ini.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agarwal M., Soni R., Singh A. 2020. Clinical presentation, diagnosis and management of bacterial vaginosis: a hospital based cross-sectional study. Int J Reprod Contracept Obstet Gynecol; 9(4): 1554-8.

American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG). 2020. Vaginitis in nonpregnant patients. Diunduh dari www.acog.org. Diakses pada 2 Desember 2024.

American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG). 2022. Vaginal Discharge. Diunduh dari www.acog.org. Diakses pada 2 Desember 2024.

Bansal R., Singh M. 2023. Hormonal Influences on Vaginal Secretions: A Review. Journal of Obstetrics and Gynaecology Research; 49(1): 20-30. doi:10.1111/jog.15000.

Bouchemal K., Bories C., Loiseau P.M. 2017. Strategies for prevention and treatment of Trichomonas vaginalis infections. Clin Microbiol Rev 30:811–825. https://doi.org/10.1128/CMR.00109-16.

Bradford L.L., Ravel J. 2017. The vaginal mycobiome: A contemporary perspective on fungi in women’s health and diseases. Virulence; 8:3: 342-351. doi: 10.1080/21505594.2016.1237332.

Bruna G., Carina F., Carlos T. A., Mariana H., Joana A., Sónia S. 2016. Vulvovaginal candidiasis: Epidemiology, microbiology, and risk factors, Critical Reviews in Microbiology, 42:6, 905-927. doi: 10.3109/1040841X.2015.1091805

Chee W.J.Y., Chew S.Y., Than L.T.L. 2020. Vaginal microbiota and the potential of Lactobacillus derivates in maintaining vaginal health. Microb Cell Fact; 19:203 https://doi.org/10.1186/s12934-020-01464-4.

Chen R., Li R., Qing W., Zhang Y., Zhou Z., Hou Y., Shi Y. 2022. Probiotics are good choice for the treatment of bacterial vaginosis: a meta-analysis of randomized controlled trial. Reproductive Health; 19:137. https://doi.org/10.1186/s12978-022-01449-z.

Downloads

BISAC

  • MED033000 Medical / Gynecology & Obstetrics

Published

August 4, 2025

Categories